Mimpi
Sekira tahun 1999 saya mengikuti workshop bisnis Hermawan Kartajaya, yang membahas dua study kasus South West Airlines dan Dell Komputer, di Hotel kedaton Bandung.
Studi kasus Southwest Airlines sangat menginspirasi saya untuk memiliki perusahaan penerbangan, tapi apa daya, harga Boeing 737-300 sekalipun sangat jauh berbeda dengan Harga Honda Accord tahun 1988 yang pada saat itu saya miliki. Konsep bisnisnya luar biasa sehingga dengan model yang tepat perusahaan ada dalam posisi menguntungkan walau dalam hari pertama bisnis.
Ini bisa terjadi karena south west menerapkan proses minimalisasi dalam operasionalnya, Kabin Crew hanya ditangani 3 orang, Pesawat hanya menggunakan satu jenis, Tiket Customer harus print sendiri, Booking kebanyakan dilakukan via internet, sehingga menghemat SDM, No Frill artinya tidak disediakan makanan dalam pesawat, Direct marketing, tanpa melalui agen sehingga tidak perlu membayar komisi, dan direct payment, harga seketika dan jika ingin mendapatkan harga tersebut harus dibayar saat itu juga. Efeknya Cash Flow South west selalu akan ada dalam posisi positif karena South west bahkan memiliki penghasilan dari masa depan. Dan saat ini South west adalah perusahaan penerbangan paling menguntungkan di dunia. Saat ini southwest memiliki 400 armada pesawat.
Tahun 2001, eksekutif Warner Bross Asia Tenggara, Tony Fernandez, dengan restu dari Mahatir Mohammad membeli perusahaan penerbangan milik pemerintah yang hampir bangkrut dengan harga sebesar 1 ringgit saja, dengan kompensasi dia akan menanggung semua kerugian yang telah berjalan, Dia pertaruhkan semua penghasilan yang dia dapat dari warner bross, dengan model bisnis yang mengacu kepada southwest airlines, dan tidak salah dia mencetak profit sejak hari pertama, Dimulai dengan 2 Pesawat di tahun 2001, pada tahun 2006 ini Air Asia telah memiliki kurang lebih 34 pesawat dengan 100 route. Dan merupakan Maskapai penerbangan dengan profit terbesar di Asia.
Ternyata banyak ide yang telah diimplementasikan, bisa ditiru begitu saja dan dengan sederhana dia mengulang proses pertumbuhan yang sama. Ternyata tidak harus dengan membuat Inovasi kita bisa membuat sesuatu yang besar. It is just as simple as copy, Tapi kondisi seperti apa yang bisa membuat mimpi Tony Fernandez menjadi kenyataan, Konvergensi antara mimpi besar Tony fernandez ditambah Mimpi Besar Mahathir Mohammadlah yang bisa menciptakan raksasa baru dunia penerbangan asia, walau hanya dengan meng-copy ide southwest airlines.
Ternyata mimpi sendiri dan mimpi berjamaah itu jauh benar hasilnya.
Mimpi bareng-bareng yok.....
Studi kasus Southwest Airlines sangat menginspirasi saya untuk memiliki perusahaan penerbangan, tapi apa daya, harga Boeing 737-300 sekalipun sangat jauh berbeda dengan Harga Honda Accord tahun 1988 yang pada saat itu saya miliki. Konsep bisnisnya luar biasa sehingga dengan model yang tepat perusahaan ada dalam posisi menguntungkan walau dalam hari pertama bisnis.
Ini bisa terjadi karena south west menerapkan proses minimalisasi dalam operasionalnya, Kabin Crew hanya ditangani 3 orang, Pesawat hanya menggunakan satu jenis, Tiket Customer harus print sendiri, Booking kebanyakan dilakukan via internet, sehingga menghemat SDM, No Frill artinya tidak disediakan makanan dalam pesawat, Direct marketing, tanpa melalui agen sehingga tidak perlu membayar komisi, dan direct payment, harga seketika dan jika ingin mendapatkan harga tersebut harus dibayar saat itu juga. Efeknya Cash Flow South west selalu akan ada dalam posisi positif karena South west bahkan memiliki penghasilan dari masa depan. Dan saat ini South west adalah perusahaan penerbangan paling menguntungkan di dunia. Saat ini southwest memiliki 400 armada pesawat.
Tahun 2001, eksekutif Warner Bross Asia Tenggara, Tony Fernandez, dengan restu dari Mahatir Mohammad membeli perusahaan penerbangan milik pemerintah yang hampir bangkrut dengan harga sebesar 1 ringgit saja, dengan kompensasi dia akan menanggung semua kerugian yang telah berjalan, Dia pertaruhkan semua penghasilan yang dia dapat dari warner bross, dengan model bisnis yang mengacu kepada southwest airlines, dan tidak salah dia mencetak profit sejak hari pertama, Dimulai dengan 2 Pesawat di tahun 2001, pada tahun 2006 ini Air Asia telah memiliki kurang lebih 34 pesawat dengan 100 route. Dan merupakan Maskapai penerbangan dengan profit terbesar di Asia.
Ternyata banyak ide yang telah diimplementasikan, bisa ditiru begitu saja dan dengan sederhana dia mengulang proses pertumbuhan yang sama. Ternyata tidak harus dengan membuat Inovasi kita bisa membuat sesuatu yang besar. It is just as simple as copy, Tapi kondisi seperti apa yang bisa membuat mimpi Tony Fernandez menjadi kenyataan, Konvergensi antara mimpi besar Tony fernandez ditambah Mimpi Besar Mahathir Mohammadlah yang bisa menciptakan raksasa baru dunia penerbangan asia, walau hanya dengan meng-copy ide southwest airlines.
Ternyata mimpi sendiri dan mimpi berjamaah itu jauh benar hasilnya.
Mimpi bareng-bareng yok.....
1 Comments:
Itukan kasus di dunia penerbangan :) bagaimana dengan dunia IT? google mustinya jadi inspirator yah, tapi masak kita juga harus bikin search engine :)) so, any idea for the Indonesian Internet world?
Post a Comment
<< Home